Waktu Indonesia Barat


Percikan Iman

Hakikat Sifat Malu

Dari Abi Mas'ud Al-Badri RA, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : ' Sesungguhnya diantara ucapan kenabian pertama ( Adam ) yang didapat oleh manusia ( dari generasi ke generasi - red ) adalah : ' jika engkau tidak merasa malu maka perbuatlah apa yang engkau inginkan ' ( HR. Bukhari )

31 Agustus 2007

Akhirnya, Malaysia Minta Maaf

Sudah seharusnya memang begitu, sebagai negara serumpun yang banyak persamaannya Malaysia memang wajib meminta maaf pada bangsa Indonesia karena memang bersalah. Nah Indonesia sendiri sebagai negara yang mempunyai etika pergaulan internasional harus bisa menerima permintaan maaf tersebut, namun hal itu jangan sampai dimanfaatkan Malaysia lagi untuk kembali berbuat menghina martabat kita sebagai bangsa yang berdaulat. Seandainya hal itu kembali terjadi, Indonesia jangan segan bertindak keras.

Sudah sering terbukti, kita terlalu lunak dalam menghadapi berbagai macam persoalan negara tetangga kita, baik itu dalam menghadapi persoalan perbatasan dengan Singapura, Malaysia atau Australia. Kita terlalu baik, kita terlalu mengikuti perasaan yang mengakibatkan harga diri kita diinjak-injak oleh mereka. Jadikanlah negara Indonesia ketika seperti berada di bawah kepemimpinan Bung Karno, kita cukup dipandang dan dihormati oleh negara-negara besar di dunia.

Jangan pernah takut !!

30 Agustus 2007

Malaysia, bangsa biadab tanpa sopan santun

Sungguh menyesakkan dada, telah berulang kali bangsa kita dihina dan diperlakukan tidak manusiawi oleh Malaysia. Yang terbaru adalah kasus Wasit Karate asal Indonesia yaitu Donald Luther Colopita yang dipukul secara tidak manusiawi oleh empat oknum polisi Malaysia, Donald dikeroyok saat pulang dari pertemuan teknik di jalanan secara membabi buta. Entah apa yang ada dipikiran oknum polisi tersebut ? apapun kasusnya, harusnya mereka punya etika bahwa yang namanya manusia tidak bisa diperlakukan seperti hewan, tanpa ba bi bu langsung saja main pukul, tentu saja sebagai manusia yang punya harga diri Donald pasti melawan, apalagi sebagai wasit Karate, Donald cukup punya bekal ilmu beladiri dan ketika kewalahan baru mereka mengaku sebagai polisi, saat tahu bahwa mereka polisi Donald langsung tidak melawan namun apa yang diperbuat oleh para polisi tersebut, mereka langsung memukuli dan menendang Donald seperti kepada benda mati. Sungguh brutal dan tak berperikemanusiaan.

Bukan hanya kasus itu saja, beberapa waktu lalu ramai diberitakan tentang Tenaga Kerja kita sering diperlakukan tidak manusiawi, salah satunya kasus Ceriyati yang menggelantungkan diri untuk kabur dari apartemen majikannya setelah disiksa. Jauh sebelumnya juga kasus Ambalat, juga batas negara yang selalu dipindah-pindah oleh Malaysia seperti di perbatasan yang ada di Kalimantan, kasus illegal loging dan masih banyak yang lainnya.

Tapi atas beberapa kasus tersebut apa reaksi Malaysia ? untuk kasus pemukulan wasit saja mereka tidak mau minta maaf, padahal itu terjadi karena kesalahan Malaysia, apalagi untuk kasus-kasus yang lainnya.Jadi bisa disimpulkan bahwa Malaysia memang bangsa biadab, yang tidak punya sopan santun dan punya kepribadian yang brutal, yang hidupnya harusnya dikucilkan dari pergaulan bangsa-bangsa, khususnya ASEAN, kalau perlu Komando Ganyang Malaysia dihidupkan lagi agar mereka kapok, tidak arogan, sekaligus mengajari mereka cara hidup yang beradab. Sebagai tetangga, Indonesia harus bertindak tegas, jangan seperti sekarang-sekarang ini, inilah akibatnya kalau terlalu lunak, mereka malah menginjak-nginjak harga diri kita. Memang cara Indonesia ini mungkin maksudnya adalah mengajari mereka dengan halus, namun karena memang Malaysia adalah bangsa yang tidak punya kepribadian baik, hal itu malah dijadikan mereka sebagai sarana untuk lebih menghina kita. Jadi sudah saatnya kita bertindak keras !!

23 Agustus 2007

Anarkisme dalam sepakbola

Foto : Pertandingan sepakbola jaman dulu

Catatan kerusuhan sepakbola di Indonesia sekarang ini sudah tidak terhitung lagi, berbagai cerita mengerikan selalu muncul sebagai headlines di media-media cetak maupun elektronik. Wajah berlumuran darah, anak yang sedang menangis karena terjepit, atau kendaraan yang penyok dan terbakar nampaknya sudah menjadi barang biasa di pentas sepakbola kita. Sungguh menyedihkan, menyaksikan berbagai peristiwa tersebut, siapa yang salah ?

Rasanya tak pantas juga kalau kita menuduh pihak tertentu, karena hajatan sepakbola adalah kerjaan kolektiv, mulai dari pangurus, pemain, penonton serta petugas keamanan. Surabaya, Jakarta, Bandung, atau daerah-daerah lainnya selalu menghadirkan berita-berita yang update, bukan berita prestasi tapi berita kekerasan atau kerusuhan.

Padahal kalau kita mau menoleh sejenak ke belakang di pentas sepakbola Piala Asia 2007 Jakarta, begitu merindingnya kita mendengarkan yel-yel penyemangat yang bergema diseluruh dinding Stadion Gelora Bung Karno ketika tim Merah Putih sedang berlaga, para penonton bersatu padu membakar semangat, mereka tidak memperdulikan asal apakah dari Bandung, Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, Sleman, Yogyakarta, Malang atau dari daerah-daerah lainnya. Mereka menari dan bersorak bersama-sama, kompak luar dalam dalam balutan rasa nasionalisme yang tinggi, ketika kalahpun mereka menerima dengan lapang dada.

Namun, hal itu tidak berbekas ketika kembali ke pentas Liga Indonesia, fanatisme membabi buta justru yang mendominasi, mereka tidak terima apabila timnya kalah dengan cara melempar, membakar atau menyerbu lapangan pertandingan. Di luar lapanganpun mereka masih berulah, merusak berbagai fasilitas umum atau yang lebih parah adalah melempari bus pengangkut pemain seperti yang terjadi di Jakarta atau Bandung.

Sampai kapan hal ini akan terjadi ?

20 Agustus 2007

Kado dari Jepang dan Malaysia

Foto : Chris John berhasil mempertahan Gelar Juara Kelas Bulu WBA setelah berhasil menghajar TKO lawannya Zaiki Takemoto dari Jepang di ronde 9. Foto dok - jawapos

Keperkasaan petinju kebanggaan Indonesia, Chris John kembali terbukti setelah berhasil menghajar TKO pada ronde ke 9 petinju Jepang, Zaiki Takemoto pada pertarungan memperebutkan gelar Kelas Bulu WBA yang selama ini digenggam Chris John .

Satu hal yang membanggakan adalah bahwa Chris mampu menang dikandang " saudara tua " persis pada satu hari setelah bangsa Indonesia merayakan Kemerdekaan dari cengkeraman Jepang tahun 1945 lalu. kemenangan yang sangat indah, kemenangan yang sangat mengharukan, kemenangan yang benar-benar menjadi kado paling istimewa bagi Bangsa Indonesia.

Sementara itu dari Malaysia, dua ganda Bulutangkis kita juga memberikan kado lainnya bagi Rakyat Indonesia setelah mempu menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007, mereka adalah Markis Kido/Hendra Setiawan dan Nova Widianto/Lilyana Natsir.

Foto : Nova Widianto dan Lilyana Natsir dengan bangga memperlihatkan medali emas yang telah diraihnya sebagai Juara Dunia 2007. Foto dok : Media Indonesia

Kedua Ganda kita itu juara setelah mengalahkan lawannya masing-masing di babak final, pasangan Ganda Putra Markis Kido/Hendra Setiawan menjungkalkan pasangan ganda putra Korea Selatan, Jung Jae Sung/ Lee Young Dae, 21 -19 dan 21 - 19. Sementara Nova Widianto/ Lilyana Natsir berhasil mengalahkan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Bo/ Gao Ling, 21 - 16 dan 21 - 14.

Sungguh suatu hal yang sangat membanggakan bahwa sang Merah Putih masih bisa berkibar di luar negeri. Perjuangan mereka sama artinya dengan perjuangan para pahlawan kita yang telah mengangkat senjata ketika melawan para penjajah dulu. Mereka adalah pahlawan masa kini, pahlawan yang telah rela berjuang mati-matian demi kejayaan bangsa dan negara.

14 Agustus 2007

Tujuh Belasan

Beberapa hari lagi kita akan merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tercinta ini untuk ke 62 kalinya, berarti sudah 62 tahun lalu Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Nah apa yang sudah kita dapatkan ? dan apa yang sudah kita berikan untuk Tanah Air kita ini ?.

Yang pasti, kemeriahan dalam menyambut dan merayakan kemerdekaan Bangsa kita itu selalu terulang setiap tahun, mulai dari panggung hiburan dari tingkat RT, RW, Kelurahan sampai Nasional. Selain itu kegiatan Olahraga juga tak kalah meriah diadakan, dari turnamen sepakbola yang bersifat serius memperebutkan Kambing sehingga sering diberi nama " Kambing Cup ", atau memperebutkan ayam dengan titel " Ayam Cup ", sementara yang bersifat hiburannya adalah turnamen sepakbola antar ibu-ibu RT atau PKK, atau antar Bapak-Bapak yang dilengkapi dengan pakaian perempuan sehingga gerakannya selalu menimbulkan gelak tawa bagi yang menonton.

Dan yang tidak pernah ketinggalan adalah perlombaan panjat pinang, yaitu perlombaan memanjat pohon pinang yang ujung atasnya telah digantungi berbagai macam barang untuk diperebutkan oleh sekelompok orang, namun tidak segampang itu, karena pohon pinangnya telah dilaburi oli bekas sehingga bagi para peserta akan kesusahan untuk sampai ke puncak, tentu saja hal itu memberikan hiburan yang cukup menggelikan bagi para penonton maupun peserta sendiri.

Biasanya, rangkaian beberapa macam acara tersebut akan selesai pada puncak acara malam hiburan yang menampilkan berbagai macam tarian dari warga setempat, terus ada beberapa penampilan dari group-group band setempat atau kalau didaerah Jawa Barat, ada yang menyelenggarakan acara Wayang Golek semalam suntuk....